Senin, 24 Desember 2012

ini semua tentang penyakitku

ini semua tentang penyakitku. selama ini orang melihatku baik-baik saja. aku memang sengaja tidak memberitahu orang lain tentang penyakitku ini. jujur saja aku tidak suka merepotkan orang lain soal penyakitku ini. lagi pula penyakitku ini menurutku hanya penyakit sepele. sejak kecil aku mengalami kesusahan untuk bernafas. adanya penyumbatan di hidungku menyebabkan aku susah bernafas. ibuku kuatir dengan penyakitku ini. akhirnya suatu hari ibuku mengantarku untuk berobat ke rumah sakit spealis THT. semenjak itu telingaku harus dimasuki alat-alat besi. sepertinya itu alat kedokteran. waktu itu aku masih sd jadi aku hanya bisa diam dan mengikuti saja perintah dokter. setiap bulan aku harus ke rumah sakit untuk priksa keadaanku. setiap aku keruangan rumah sakit itu aku selalu ingat apa yang akan terjadi padaku. dokter pasti akan selalu menyedot benda yang menyumbat hidungku dengan alat kedokteran dengan ujung besi yang panjang. rasanya dingin dan sedikit menyakitkan untuk anak sd. dan aku harus minum obat yang sama setiap harinya. jujur saja kegiatan ke rumah sakit dan meminum obat membuatku bosan. apalagi rasa obat yang membuat kadang ingin muntah. 2 tahun lebih aku menjalani pengobatan ini dan jujur saja ketika dokter curiga aku menderita penyakit sinusitis aku shock dan tidak mau makan. karena bila dugaan itu benar aku pasti akan di operasi. penyakit itu semakin parah ketika pendengaranku mulai berkurang. segala macam pengobatan telah aku jalani, mulai dari minum obat,cek dengungan telinga,scan,penyedotan dll.  jujur saja pengobatan itu membuat aku harus ijin tidak berangkat sekolah gara-gara harus ke rumah sakit. alat-alat kedokteran yang masuk ke dalam telinga untuk memeriksa kondisi telinga,hidung membuat aku sedih. akhirnya dokter suatu hari menyuruhku tes alergi. 35 jarum suntik ditancapkan di tangan kanan dan tangan kiriku. kata dokter aku alergi udang,kepiting,debu dan tungau debu. dokter melarangku membeli dan main dengan boneka,tempat tidurku pun harus spring bed, setiap minggu selimut dan sprei harus dicuci,bahkan kamarku tidak boleh dipasangi korden. dan yang membuatku berat adalah aku tidak boleh makan udang dan kepiting padahal makanan itu adalah makanan favoritku. semua kegiatan itu harus aku lakukan untuk mengantisipasi penyakitku kambuh. semenjak itu kehidupanku berjalan normal seperti biasanya. hari berganti hari dan akhirnya aku masuk SMP. tiba-tiba saja setelah itu penyakitku kambuh lagi. bila ada debu dan tungau debu aku selalu bersin-bersin.pernah suatu saat ketika aku kelas 7 aku studi banding ke thailand,malaysia dan singapura. dan sialnya ketika di malaysia au tidak tau kalau makanan yang aku makan mengandung udang. badanku langsung gatal-gatal. aku hampir menangis karena gatalnya semakin menjadi-jadi. gara-gara penyakitku aku hampir patah semangat untuk sembuh karena aku tau penyakitku yang aku derita ini tidak akan sembuh hingga aku wafat. pernah suatu ketika aku periksa ke rumah sakit. ada dokter muda yang menyindirku karena aku masih kecil tetapi sakit-sakitan, bahkan aku mempunyai banyak penyakit. jujur saja itu membuatku sedih dan putus asa bahkan sakit hati karena ucapan dokter tersebut. penyakitku malah semakin bertambah setelah kelas 8 mataku jadi rabun hauh. dan aku harus pakai kacamata setelah itu. tapi aku sadar masih bannyak orang yang mempunyai penyakit lebih parah dari pada aku. dan aku harus tetap semangat menjalani kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar